FOKUSMETRO.COM – Aktivitas tambang emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, kembali menjadi sorotan tajam. Pasalnya, praktik ilegal ini bukan hanya telah berlangsung lama, tetapi juga telah memakan korban jiwa. Ironisnya, hingga hari ini tidak ada tindakan tegas yang diambil oleh aparat penegak hukum (APH), yang justru tampak bungkam dan seakan membiarkan aktivitas haram ini terus berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.
Sudah terang-benderang bahwa tambang ilegal adalah pelanggaran hukum. Namun, kenyataannya, aktivitas ini seolah dilindungi dan dibiarkan tumbuh subur tepat di depan mata mereka yang seharusnya menegakkan hukum. Pemerintah dan APH yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga hukum dan keselamatan masyarakat, justru memilih diam. Diam yang mencurigakan.
Zasminn Dalanggo, aktivis pemerhati lingkungan dengan tegas mendesak Polres Boalemo untuk segera menertibkan tambang emas ilegal yang letaknya bahkan sangat dekat dengan Polsek Dulupi. “Kalau penegak hukum tidak mampu bertindak atas sesuatu yang sudah melanggar hukum secara terang-terangan, maka patut diduga ada permainan di dalamnya. Ini bukan lagi sekadar kelalaian, ini pembiaran yang disengaja!” tegas Zasminn.
Lebih parahnya lagi, jika aktivitas PETI ini masih terus beroperasi tanpa tindakan apa pun, maka kecurigaan publik semakin kuat bahwa ada setoran yang masuk ke oknum-oknum tertentu di tubuh APH. Dengan kata lain, tambang ini bisa saja terus berjalan karena memberikan keuntungan besar bagi mereka yang seharusnya menghentikannya. Keuntungan tanpa kerja, tapi berisiko besar bagi masyarakat.
Sorotan tajam juga mengarah pada rotasi mendadak di tubuh APH, terutama pergantian Kasat Reskrim yang terjadi tak lama setelah peristiwa meninggalnya salah satu korban di lokasi tambang ilegal. Publik menuntut kejelasan. Apakah rotasi ini murni penyegaran, atau justru bagian dari skenario untuk mengamankan kasus? Jangan sampai ada upaya menutupi fakta demi menyelamatkan nama dan kepentingan tertentu.
Zasminn Dalanggo kembali mendesak, kali ini langsung kepada Kasat Reskrim yang baru, untuk segera menertibkan seluruh tambang ilegal di wilayah hukum Boalemo tanpa pandang bulu. “Kami tidak akan berhenti bersuara sampai nyawa rakyat tidak lagi jadi tumbal keserakahan. Jangan biarkan keadilan mati di atas tumpukan emas ilegal dan setoran” tutupnya.