Mahasiswa Profesi Ners UNG Gelar Musyawarah Masyarakat Kelurahan di Kayubulan: Fokus pada Stunting, Germas, dan Pemberdayaan Lingkungan

FOKUSMETRO.COM – Mahasiswa Profesi Ners Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) sebagai bentuk kontribusi nyata dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat dan pemerintah setempat, dengan menyoroti isu-isu prioritas seperti penanganan stunting, pemberdayaan lingkungan, serta penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Dalam sambutannya, Camat Limboto Abdul Azis Pakaya, S.ST., M.Ph menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di Kelurahan Kayubulan.

“Angka stunting pada anak di bawah usia dua tahun di Kelurahan Kayubulan masih membutuhkan perhatian serius. Melalui program pengabdian seperti ini, kami berharap edukasi dan deteksi dini bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi program Germas yang diinisiasi para mahasiswa, seperti kegiatan senam mingguan dan pemeriksaan kesehatan dasar. Menurutnya, langkah tersebut sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat.

Salah satu program unggulan yang dipaparkan dalam musyawarah ini adalah Lorong Sehat, yang akan dilaksanakan di Lingkungan 1 Kelurahan Kayubulan.

Ns. Siti Hajar Salawali, M.Kep., Sp.Kep.J menjelaskan bahwa lorong sehat akan difokuskan pada budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) dan pengelolaan sampah melalui proses daur ulang. “Program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya lokal,” jelasnya.

Lurah Kayubulan, Tasril Ilimulah, S.IP turut mendukung penuh inisiatif tersebut. Ia menyampaikan bahwa keberadaan lorong sehat sangat penting, tidak hanya dari sisi estetika lingkungan, tetapi juga manfaat kesehatannya bagi warga.

“Penting bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit secara produktif, terutama untuk mendukung kesehatan keluarga. Kami akan mendukung program ini secara administratif dan partisipatif,” tegasnya.

Sementara itu, Ns. Dewi Suryaningsih Hiola, M.Kep memaparkan pentingnya kegiatan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) dan penyuluhan bagi ibu-ibu yang memiliki balita stunting. Ia menekankan peran sentral keluarga dalam pencegahan penyakit, khususnya yang berbasis lingkungan.

“Kami juga akan memberikan edukasi rutin terkait pola makan sehat dan perawatan anak untuk mencegah stunting secara lebih menyeluruh,” ujarnya.

Dengan semangat kolaboratif dan partisipatif, kegiatan MMK ini diharapkan menjadi titik awal dalam transformasi kesehatan berbasis komunitas di Kelurahan Kayubulan. Program-program yang telah dirancang akan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya.