FOKUSMETRO.COM – Tofandra Pulubuhu, Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Boliyohuto Raya (IPMBR) Gorontalo, menyuarakan kecaman keras terhadap aktivitas tambang ilegal yang terus beroperasi di Desa Pilomonu, Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo. Ia menyebut aktivitas tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak lingkungan secara brutal dan membahayakan keselamatan warga sekitar.
Dalam kunjungan lapangan yang dilakukan hari ini, Tofandra bersama tim IPMBR menemukan sejumlah titik tambang ilegal yang masih aktif, meskipun sebelumnya telah dilaporkan berkali-kali kepada pihak berwenang. Hal ini menunjukkan lemahnya penegakan hukum dan adanya pembiaran sistematis terhadap praktik perusakan alam tersebut.
“Kami menyaksikan langsung kerusakan parah pada struktur tanah dan aliran sungai. Aktivitas tambang ini tidak hanya merusak, tetapi juga menciptakan ancaman nyata: longsor, pencemaran air, dan rusaknya sumber kehidupan warga,” tegas Tofandra.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan keluhan masyarakat yang semakin terhimpit akibat dampak buruk dari aktivitas tersebut. “Warga mengadu bahwa tanaman mereka mati, sawah rusak, dan hasil panen merosot drastis karena sedimen dan limbah tambang. Ini bukti bahwa tambang ilegal ini bukan hanya urusan hukum, tapi soal kemanusiaan,” ujarnya.
Tofandra mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk segera melakukan tindakan nyata. Ia menekankan perlunya penutupan total terhadap seluruh aktivitas tambang ilegal di wilayah tersebut, disertai audit lingkungan menyeluruh dan program rehabilitasi kawasan terdampak.
“Cukup sudah pembiaran ini. Kami tidak akan diam melihat masa depan kami dirampas oleh keserakahan. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum—ini adalah kejahatan terhadap lingkungan, terhadap generasi mendatang,” tutupnya dengan lantang.