FOKUSMETRO.COM – SMP Negeri 1 Gorontalo Utara menjadi salah satu sekolah yang mendapat perhatian khusus dalam upaya pencegahan masuknya paham radikal di lingkungan pelajar. Sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas keamanan dan membentengi generasi muda dari pengaruh ideologi yang dapat memecah persatuan, Subdit IV Kamneg Dit Intelkam Polda Gorontalo bersama Organisasi PERMAHI melaksanakan kegiatan Sosialisasi Bahaya Paham Radikal, yang berlangsung secara interaktif dan edukatif.
Kegiatan ini diikuti oleh para siswa, guru, serta unsur pimpinan sekolah. Dalam pemaparannya, Pemateri dari Subdit IV Kamneg menegaskan bahwa kelompok radikal saat ini terus menyasar generasi muda—khususnya pelajar—melalui media sosial, pergaulan, hingga aktivitas digital yang sulit dikontrol. Oleh karena itu, para siswa diingatkan untuk lebih bijak dalam menerima informasi, serta mampu membedakan mana konten sehat dan mana yang mengarah pada provokasi atau ajakan berbahaya.
Sementara itu, perwakilan dari PERMAHI (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia) memberikan perspektif hukum terkait ancaman radikalisme. Dijelaskan bahwa keterlibatan dalam aktivitas yang berbau radikal atau intoleran dapat memiliki konsekuensi hukum serius, bahkan bagi remaja sekalipun. PERMAHI mengajak siswa untuk menjadi “agen cerdas” yang kritis, berani menolak ajakan negatif, dan mampu melaporkan jika menemukan indikasi penyebaran paham radikal di lingkungan mereka.
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini, mengapresiasi kehadiran Polda Gorontalo dan PERMAHI yang secara langsung membantu memperkuat pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kerukunan dan keamanan. Guru-guru berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut agar siswa semakin terlindungi dari arus ideologi yang merusak.
Melalui kegiatan ini, SMP Negeri 1 Gorontalo Utara bukan hanya menghadirkan edukasi, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, waspada, dan cinta NKRI, serta mampu menjadi benteng terdepan melawan penyebaran paham radikal di daerah.
