FOKUSMETRO.COM – Aktivis mahasiswa Farel Kahar mendesak pihak manajemen RSUD Aloei Saboe (RSAS) Gorontalo, khususnya Direktur RSAS, untuk segera bertanggung jawab atas kondisi air sumur yang tercemar dan tidak layak pakai di lingkungan sekitar rumah sakit tersebut.
Sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di kawasan sekitar RSAS mengeluhkan air sumur mereka yang kini berbau tak sedap dan menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Kondisi ini membuat warga tidak bisa lagi menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.
Farel menilai bahwa pihak rumah sakit sebagai institusi besar yang beroperasi di kawasan padat penduduk, harus menjamin bahwa limbah dan aktivitas medisnya tidak mencemari lingkungan sekitar.
“Ini bukan hanya soal tanggung jawab lingkungan, tapi juga soal kemanusiaan. Air adalah kebutuhan dasar. Jika warga sampai tidak bisa memakai air karena tercemar, maka ada yang sangat keliru di sistem pengelolaan limbah RSAS,” tegas Farel.
Ia juga mendesak Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan pencemaran yang terjadi, dan meminta DPRD Kota Gorontalo turut memanggil Direktur RSAS untuk memberikan klarifikasi di hadapan publik.