FOKUSMETRO.COM – Komunitas Meruang, yang berada di bawah naungan NGO Sepadan Ruang Indonesia, sukses menggelar kegiatan perdana Meruang Budaya dengan nama kegiatan “Menjelajah Ruang Budaya Reksonegoro: Jelajah Ruang, Rasa, dan Budaya”. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju cita-cita besar komunitas untuk memajukan kebudayaan yang ada di Provinsi Gorontalo.
“Kegiatan Menjelajah Ruang Budaya Reksonegoro ini adalah langkah awal yang penting bagi kami. Kami berharap pengalaman ini tidak hanya menjadi pembelajaran budaya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menghargai, melestarikan, dan mengembangkan semua budaya yang ada di Provinsi Gorontalo. Ini juga bagian dari roadmap kami untuk memperkenalkan serta memajukan kebudayaan secara berkelanjutan,” jelas Satria Utina selaku Program manager kegiatan ini.
Meskipun merupakan kegiatan pertama, acara ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Desa Reksonegoro. Antusiasme juga terlihat dari partisipasi aktif siswa kelas 5 SD LAB SCHOOL UNG yang mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari eksplorasi rumah tradisional, eksplorasi masjid tua Al-Maghfirah, sanggar budaya Esa Genang, hingga pengalaman gastrowisata khas desa yaitu nasi bulu dan dodol.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung tentang budaya lokal. Selain edukatif, kegiatan ini juga menyenangkan, sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya sejak dini,” ujar Kepala Sekolah SD LAB SCHOOL UNG, bapak Muh. Sahman Rahman, S.Pd., M.Pd
Dalam sela-sela kegiatan, tim Meruang juga menanyakan perasaan dari salah seorang siswa,
“Senang banget bisa ikut kegiatan ini! Kita bisa lihat rumah tradisional, belajar bikin dodol dan nasi bulu, dan juga mengenal masjid tua. Rasanya seperti jalan-jalan sambil belajar budaya,” ungkap Fajrul Elhaji Didipu salah satu siswa kelas 5 dengan semangat.
Kegiatan Menjelajah Ruang Budaya Reksonegoro tidak hanya menghadirkan pengalaman edukatif, tetapi juga memperkuat hubungan antara generasi muda, masyarakat, dan warisan budaya lokal. Komunitas Meruang berharap langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan lebih besar untuk pemajuan kebudayaan Gorontalo, menjadikan desa sebagai ruang pembelajaran sekaligus pelestarian budaya yang hidup.