FOKUSMETRO.COM – Dugaan praktik penyalahgunaan surat rekomendasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kabupaten Gorontalo kembali mencuat. Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo dituding melakukan pembiaran, atau bahkan “tutup mata,” terhadap praktik penyelewengan yang diduga merugikan para petani kecil di daerah tersebut.
Informasi yang beredar di lapangan menyebutkan bahwa sejumlah pemilik surat rekomendasi dari Dinas Pertanian diduga membeli solar bersubsidi melebihi batas kuota yang tercantum dalam surat izin resmi. Ironisnya, praktik tersebut berlangsung tanpa adanya tindakan tegas dari pihak dinas terkait.
“Kami heran, kok bisa mereka beli BBM melebihi kuota yang tertulis di surat rekomendasi? Ini jelas ada yang tidak beres,” ungkap Iskandar, seorang petani di wilayah Kabupaten Gorontalo, dengan nada kesal.
Dugaan penyimpangan ini semakin menguat setelah muncul informasi bahwa oknum petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) turut bermain dalam praktik ilegal tersebut. Modusnya, petugas SPBU diduga membiarkan pembelian BBM melebihi kuota dengan imbalan sejumlah uang tambahan di luar harga resmi.
“Petugas SPBU itu dapat untung lebih, makanya mereka mau saja melayani pembelian melebihi batas. Ini jelas merugikan kami, petani kecil yang sebenarnya berhak,” lanjut sumber lain yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan pembiaran ini. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan singkat juga belum mendapatkan respons.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan mengenai adanya penyelidikan atau langkah hukum terkait dugaan penyelewengan solar bersubsidi tersebut.
Kasus ini menjadi ujian serius bagi Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas distribusi BBM bersubsidi di lapangan. Masyarakat berharap, aparat penegak hukum dan instansi terkait dapat bertindak tegas, mengusut tuntas kasus ini, serta menindak siapa pun yang terbukti terlibat tanpa pandang bulu.